Ini Orasi Ilmiah M Nuh pada Wisuda Tazkia IIBS Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Nuh hadir dalam wisuda Tazkia Internasional Islamic Boarding School (IIBS) angkatan ke II SMP Tazkia IIBS, di Hall Pascasarjana Universitas Islam Malang (Unisma), Sabtu (12/3/2018).

Ini Orasi Ilmiah M Nuh pada Wisuda Tazkia IIBS Malang

Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Nuh saat memberikan orasi Ilmiah pada Wisuda Tazkia IIBSdi Hall Pascasarjana Universitas Islam Malang (Unisma), Sabtu (12/3/2018). (FOTO: Istimewa)

Ia menghadiri wisuda atas undangan Tazkia IIBS sekaligus untuk memberikan orasi ilmiahnya.

Dalam orasi ilmiahnya, M Nuh menyampaikan soal kebaikan di dunia pendidikan. Muaki dari masa lalu, masa kini hingga masa yang akan datang.

"Kita harus bisa membaca masa depan dengan berbagai perkiraan-perkiraan. Perkiraan tersebut dapat dilihat dari berbagai peristiwa yang terjadi pada masa kini. 

Masa kini, lanjut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) 2009-2014 itu, harus dimaknai dengan merawat nilai kebaikan masa lalu. Selain itu, masa kini juga menjadi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan masa lalu.

"Ada tiga investasi terbaik bagi masa depan yaitu, amal jariyah, ilmu bermanfaat dan anak yang sholeh yang selalu mendoakan kedua orang tua. Yang mendoakan ibu dan bapak nanti siapa lagi kalau bukan anak-anak yang sholeh dan sholehah ini," tegas Rektor Institut Negeri Surabaya (ITS) 2003-2006 itu.

Menurut guru besar bidang ilmu digital system itu, saat ini Tazkia IIBS sudah mencetak generasi islam yang sesuai dengan zamannya saat ini. 

"Setiap generasi memiliki tugas  untuk mensukseskan dan mengembangkan zamannya masing-masing. Tazkia telah membuat sebuah terobosan baru sesuai zamannya," ungkap Nuh.

Jika mau bersaing, lanjut Nuh, jangan bersaing dengan yang kalah. Karena jika kalah akan menjadi kalah yang tidak terhormat. Namun jika bersaing harus dengan para pemenang. Jika bersaing dengan pemenang maka jika kalah akan kalah secara terhormat.

Begitupula dengan Tazkia, bersaing dengan instansi yang bagus memang diperlukan. "Dengan bersaing dan berlomba-lomba dalam kebaikan, setidaknya Tazkia IIBS sudah menghidupkan kebaikan terutama di dunia pendidikan," jelasnya.

Dalam menaiki 'tangga' kesuksesan, yang berjalan bukanlah 'tangganya' namun orangnya. "Tazkia IIBS ini mengantarkan anak menuju ke arah kesuksesan tersebut. Orangnya yang diajak berjalan dengan bimbingan yang full 24 jam pengajaran," ujarnya lagi.

Perkembangan zaman yang canggih dan cepat menjadikan Tazkia IIBS terus mencari terobosan terobosan baru dalam dunia pendidikan. Menurut Nuh, hingga saat ini Tazkia IIBS sudah mencapai puncaknya. Namun jangan berpuas diri, karena dunia pendidikan juga berkembang dengan cepat. 

"Inovasi dalam dunia pendidikan harus terus dipacu di Tazkia ini," ungkap lulusan  Universite Science et Technique du Languedoc Montpellier, Prancis tersebut.

Menurut Nuh, dalam pendidikan seharusnya ada tiga unsur yang dipadukan. Yaitu, karakter, pengetahuan dan kemampuan (skills). Ketiganya sudah diterapkan di Tazkia IIBS dalam konsep pendidikannya. 

"Di Tazkia IIBS menggunakan prinsip holistic yang saya rasa sudah diimplementasikan ke santri dalam pendidikannya kesehariannya," tutupnya.(*) 

SUMBER : TimesIndonesia

Share this post