Nilai Profetik dalam Implementasi Nilai Pendidikan Karakter Pada Strategi Tuturun Guru Bahasa Indonesia di Sekolah

Artikel Ilmiah kedua di bawah ini pada dasarnya artikel ilmiah yang perdana sekaligus ketiga. Pertama karena saya menuliskannya sudah lama sebelum penulisan artikel berikutnya. Dikatakan ketiga karena secara urutan waktu ini adalah artikel yang ketiga. Artikel ini lolos dalam acara Seminar Internasional yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Muhammadiyah Malang dengan tema, “Pengembangan Nilai-nilai Profetik dalam Kehidupan Berbangsa melalui Bahasa, Sastra, dan Kehidupannya.” Pada tanggal 17-18 November 2015 dan akan dimasukkan dalam ProsidingBahtera Prodi PBSI FKIP UMM.

Implementasi nilai pendidikan karakter harus dimulai dari seorang guru. Tuturan yang baik dari guru akan secara tidak langsung masuk dalam alam bawah sadar siswa selanjutnya siswa meniru tindakan gurunya. dok. Internet
Implementasi nilai pendidikan karakter harus dimulai dari seorang guru. Tuturan yang baik dari guru akan secara tidak langsung masuk dalam alam bawah sadar siswa selanjutnya siswa meniru tindakan gurunya. dok. Internet

NILAI PROFETIK DALAM IMPLEMENTASI NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA STRATEGI TUTURUN GURU BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH

Agus Setiawan

Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

E-mail: bestari.agus@gmail.com


Abstrak


Nilai profetik pada masa kini dikaitkan dengan sebuah jawaban alternatif akan timbulnya sederetan masalah yang terjadi dalam dunia pendidikan. Masalah yang hadir erat kaitannya dengan pergantian kurikulum yang tidak diimbangi dengan kesiapan pelaku pendidikan. Kurikulum 2013 salah satu sorotan akan masih terdapatnya beberapa kendala dalam pelaksanaannya. Peningkatan mutu pendidikan dapat dikaitkan lewat penanaman nilai pendidikan karakter di sekolah. Pada dasarnya dalam nilai profetik terdapat hubungan dengan implementasi nilai pendidikan karakter. Pada tulisan ini akan dibahas tentang; nilai profetik dalam implementasi nilai pendidikan karakter, strategi tuturan guru dalam penanaman nilai pendidikan karakter, dan bentuk-bentuk strategi tuturan guru Bahasa Indonesia dalam penanaman nilai pendidikan karakter di sekolah.  Pada nilai profetik terangkum dalam tiga kategori yang menjadi suatu cita-cita, yakni humanisasi (membina kemanusiaan memanusia), liberasi (membangun kemajuan kehidupan sosial), dan transendensi (menciptakan kerinduan kepada hidup yang abadi). Nilai profetik tersebut sangat bersangkut paut dengan 18 nilai pendidikan karakter menurut Kementerian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan (Kemendiknas Balitbang). Bentuk penanaman nilai pendidikan karakter tersebut terlihat lewat strategi tuturan guru Bahasa Indonesia di sekolah. Gambaran atas penanaman nilai pendidikan karakter tersebut diharapkan dapat memperkaya khazanah guru dalam menerapkannya di dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah.

 

Kata kunci: nilai profetik, nilai pendidikan karakter, strategi tuturan.

 


PENDAHULUAN


  Pada masa ini publik dikagetkan oleh pemberitaan perilaku negatif penegak hukum dan juga para elite politik serta para pemimpin di negeri ini. Pemberitaan negatif itu ditambah lagi dengan pemberitaan menyoal pendidikan di negeri ini. Pemberitaan tentang pendidikan ini bahkan dilakukan oleh lembaga institusi yakni sekolah. Selain itu persoalan tentang cara mengajar guru yang salah juga menjadi sorotan pemberitaan negatif di televisi.

Tidak lama di salah satu stasiun televisi seorang pendidik memberikan hukuman kepada beberapa siswa laki-laki yang diberikan hukuman untuk bertelanjang di muka kelas. Anak laki-laki itu pun dilihat oleh dua orang perempuan di depannya yang berakibat malu dan takut masuk sekolah. Hal ini membuat orang tua anak yang dihukum itu merasakan derita dalam hati hingga akhirnya datang ke sekolah dengan menangis. Berita ini mungkin bisa saja dianggap hal yang biasa bagi sebagian orang, namun bagi para kaum akademisi pemberitaan seperti ini menciderai dunia pendidikan.

Masalah yang lain yang erat kaitannya dengan dunia pendidikan ialah pergantian kurikulum yang tidak diimbangi dengan kesiapan pelaku pendidikan. Kurikulum 2013 adalah salah satu sorotan akan masih terdapatnya beberapa kendala dalam pelaksanaannya. Pendidik masih banyak yang lupa bahwa selain kedudukannya sebagai tenaga profesional juga berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan. Bagaimana hasil output guru-guru yang mengajarpun sangat berpengaruh akan psikologis kepribadian dari siswa tersebut. Guru yang baik maka siswa yang diajarkan akan memiliki hasil luaran yang baik pula.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dijelaskan pada BAB II mengenai Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan. Isi dari Undang-Undang pada pasal 4 itu, berkaitan mengenai kedudukan guru sebagai tenaga profesional berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan. Isi dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Bab II Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Pasal 4 yaitu: “Kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional” (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14).

Seorang pendidik dituntut untuk memiliki sikap profesional dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Guru sebagai implementator dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas sepatutnya selain daripada memberikan ilmu pengetahuan akan tetapi juga memberikan pemahaman akan nilai-nilai kebaikan kepada siswa. Sederet masalah yang terjadi di negara ini sejatinya adalah sebuah representasi akan moral bangsa. Tentunya masalah seperti itu akan membawa kita berpikir ulang, bagaimana pendidikan moral yang selama ini diajarkan baik di sekolah maupun di keluarga.

Kesekian permasalahan moral itu sudah barang tentu akan berkurang apabila terdapat penanaman nilai-nilai profetik atau nilai-nilai kenabian yang kuat mulai saat kecil. Nilai profetik merupakan sebuah jawaban alternatif akan timbulnya sederetan masalah yang terjadi dalam dunia pendidikan. Pada dasarnya dalam nilai profetik terdapat hubungan dengan implementasi nilai pendidikan karakter.