Australian Students Study Modern Islamic Education at Tazkia IIBS Malang

Kesuksesan Tazkia International Islamic Boarding School (IIBS) Malang dalam mendidik santrinya mengundang ketertarikan mahasiswa asal Deakin Uni Australia untuk berkunjung ke Tazkia. Kedatangan 9 mahasiswa Deakin Uni Autralia ini merupakan salah satu cara Tazkia IIBS Malang dalam mengenalkan budaya Indonesia dan Islam pada mahasiswa asing, Sabtu (25/11) lalu.
 
Kesembilan mahasiswa tersebut ingin mempelajari tentang budaya dan bagaimana pendidikan dalam Islam untuk menciptakan generasi yang berkualitas. Direktur Humas Tazkia IIBS Malang, Ustadz Ilman Syafi’an, M. HI menyatakan, Tazkia IIBS Malang akan memperlihatkan bagaimana dalam mendidik para santrinya. Mulai dari pendidikan 24 jam yang tersistem, serta sistem boarding atau asrama. “Ini merupakan salah satu Tazkia untuk mengenalkan sistem pendidikan ke dunia internasional,” ungkap Ustadz  Ilman saat ditemui.

 
Sembilan mahasiswa tersebut sedang melakukan short course untuk mempelajari bahasa dan budaya Indonesia di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Tazkia IIBS Malang menjadi salah satu Model pesantren internasional yang menjadi rujukan untuk dalam kunjungan kelembagaan kali ini.
 
Tidak hanya mempresentasikan profil Tazkia IIBS Malang, Ustadz Ilman juga menjelaskan tentang berbagai aktifitas sehari-hari santri mulai dari shalat tahajud hingga tidur kembali. Salah satu program tahfidz atau hafalan Al Quran juga menjadi program yang paling diperhatikan oleh mahasiswa asal Australia tersebut.

 
Kedatangan tamu internasional  juga menjadi salah satu momen bagi santri Tazkia IIBS Malang untuk ‘menguji’ kemampuan bahasa inggrisnya dalam berkomunikasi. Salah satu mahasiswa Australia, Ric menyatakan, Tazkia adalah lembaga pendidikan Islam pertama yang menggunakan standart internasional baik dari segi bangunan maupun kurikulum.
 
“Kurikulum dan secara fisik bangunan sudah sangat kompeten dan ini merupakan pengalaman pertama saya mengunjungi lembaga pendidikan islam dengan sistem asrama dan kurikulum internasional. Sepertinya saya tertarik untuk mengajar di sekolah ini,” ujar mahasiswa Fakultas Hukum tersebut. (lil)

Share this post