Halal Bi Halal Thursina IIBS : Dahsyatnya Kekuatan Maaf bagi Umat Muslim

Masih dalam suasana Bulan Syawal, Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) menggelar Halal bi Halal bagi seluruh SDM (16/05). Bertempat di Masjid Thursina, agenda ini mengundang Habib Jamal bin Toha Baagil sebagai pembicara utama. Agenda ini juga dihadiri oleh seluruh CEO dan Chairman Thursina IIBS. Serta seluruh dewan asatidz/ah, Staff Kependidikan, dan Murobbi/ah. 

Dalam ceramahnya, Habib Jamal menyampaikan, sebagai umat muslim, kita diperintahkan untuk memberi maaf. Baik sudah meminta maaf atau belum. Karenanya, Halal bi Halal sejatinya menjadi momen untuk saling memberi maaf. Momen ini juga menjadi majelis berkumpulnya orang-orang yang bersedia meluangkan waktu untuk mengerjakan perintah Allah. 

   

"Maka, dalam majelis ini kita harus memiliki hati seluas samudera untuk bisa memberi maaf kepada sesama," imbuhnya. 

Habib Jamal menambahkan, bahwa salah satu syarat masuk surga adalah adanya keimanan dalam diri seseorang. Standar keimanan itu adalah saat tidak ada lagi kebencian dihati seseorang terhadap orang lain. Hati yang bersih itu juga menjadi indikator kesempurnaan seorang muslim. Saat tidak ada lagi iri dan dengki kepada sesama umat. Oleh karena itu, sebagai muslim juga dituntut untuk selalu menebarkan rasa cinta kasih di atas muka bumi. 

"Cintailah Allah SWT dan Rasulullah SAW sampai tidak ada lagi ruang di hati kita untuk membenci atau iri kepada umat lainnya," ungkapnya. 

   

Manusia sesungguhnya sangat dekat dengan kedzaliman. Mulai dari fisik ataupun verbal. Artinya tangan dan lisan manusia justru bisa menjadi alasan seseorang muslim bisa masuk dalam jeratan api neraka. Mulai dari ungkapan yang menjurus terhadap fitnah bahkan ungkapan ungkapan sederhana yang dapat merusak persaudaraan antar umat islam. 

"Jangan pernah sebarkan pesan atau kabar apapun yang dapat menyebabkan kebencian. Mari saling menjaga agar tidak gampang ngerasani dan suudzon," tegasnya. 

Kisah Rasulullah SAW adalah contoh nyata pentingnya memberi maaf kepada sesama. Selama masa hidupnya, Rasul telah banyak meluluhkan hati musuh hanya karena maaf yang diberkan. Sehingga dapat menyebarkan kedamaian dan menguatkan Islam di muka bumi. Oleh karena itu, jika seorang muslim kemudian menolak untuk memberi maaf, maka sejatinya dia telah keluar dari jalan Rasulullah dan sahabat. 

"Dengan memberi maaf dan mendoakan hal baik kepada orang lain, kita telah selangkah lebih maju untuk menjadi muslim yang sejati. Muslim yang taat kepada perintah Allah dan mengikuti jalan Rasulullah," jelasnya. 

   

CEO Thursina IIBS, Ustadz Nur Abidin, M. Ed juga menyampaikan, moment halal bi halal untuk mempererat ukhuwah antar guru, antar staff. Juga untuk mengukuhkan niat untuk terus memberikan yang terbaik bagi santri. 

“Tajdidun niah (memperbaharui niat) bukanlah perkara yang mudah, sehingga perlu adanya pemantapan dan pembaharuan pada seluruh aspek,” ungkap Ustadz Abidin. 

Rangkaian Halal bi Halal kemudian ditutup dengan musofahah atau saling berjabat tangan dan makan siang bersama. Melalui musofahah ini diharapkan dapat menjadi gerbang baru agar seluruh SDM Thursina dapat menjalani aktivitas dengan hati yang lebih bersih. (nai/lil)

Share this post