Overseas Jepang: Santri Thursina IIBS Pelajari Budaya hingga Sains dan Teknologi

Santri Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) kembali melakukan perjalanan internasional melalui program overseas study. Kali ini Negeri Sakura menjadi tujuan eksplorasi santri kelas VIII dan kelas XI pada (14–22/02) lalu.

Program overseas study menjadi upaya Thursina IIBS dalam memberikan pengalaman belajar dan memperluas wawasan santri tentang budaya dan kehidupan di luar negeri khususnya Jepang. Kesempatan ini juga menjadi program pengenalan studi lanjut di perguruan tinggi di Jepang. Tak lupa, tempat-tempat ikonik dan bersejarah juga menjadi pilihan destinasi. Selama satu minggu, mereka akan melakukan eksplorasi di lima kota besar mulai dari dari Tokyo, Fuji, Odaiba, Kamakura hingga Enoshima. 

     

Hari pertama tiba di Jepang rombongan santri Thursina IIBS mengawali perjalanan dengan melakukan city tour di Ibu Kota Tokyo. Sebuah distrik bernama Asakusa di Taito menjadi destinasi pertama. Kawasan ini populer dengan keberadaan Kuil Sensoji yang dibangun sejak abad ke-7. Walaupun telah berkembang pesat dalam mengikuti perkembangan zaman namun masyarakat di wilayah ini masih tetap menjaga dan melestarikan budaya warisan leluhurnya. Mereka tak lupa mengunjungi Akihabara, Ginza, Crossing Shibuya, Harajuku yang merupakan kawasan perbelanjaan yang kerap menjadi tujuan wisata ramah pejalan kaki. Hari pertama ditutup dengan destinasi ke Meiji Jingu, sebuah Kawasan yang terkenal dengan Kuil Shinto dan taman bunga iris.

Keesokan harinya mereka berjalan-jalan di sekitar Odaiba Seaside Park, sebuah taman yang terletak di tepi pantai Tokyo. Di sini mereka menikmati pemandangan teluk yang sangat menawan. Di pantai buatan ini mereka juga menyempatkan melakukan eksplorasi dan berfoto di replikasi Patung Liberty.

    

Hari ketiga overseas di Jepang, Santri Thursina mengunjungi Fujiten Snow Resort dan Iyashi No Sato yang terletak di prefektur Yamanashi. Di Fujiten Snow Resort, para santri menikmati pemandangan indah dari pegunungan dan hutan yang diselimuti salju. Mereka juga melakukan berbagai permainan musim dingin, seperti snowboarding dan tak lupa melakukan eksplorasi di kawasan ini. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan ke Iyashi No Sato, sebuah desa tradisional yang terletak di dekat Danau Kawaguchi. Di sana, mereka merasakan kehidupan desa tradisional di Jepang. Kawasan ini terkenal dengan kerajinan tangan origami dan shuriken atau senjata para ninja.

Hari berikutnya di Jepang mereka melakukan perjalanan ke Gotemba Premium Outlet dan Kachi Ropeway yang terletak di Prefektur Shizuoka. Dalam kunjungan tersebut, para santri terkesima dengan pemandangan alam yang indah dari Gunung Fuji. Tak lupa, mereka menikmati perjalanan dengan menggunakan kereta gantung di Kachi Ropeway yang menawarkan pemandangan yang memanjakan mata. Berbelanja oleh-oleh juga menjadi agenda yang tak dilupakan.

    

Hari kelima menjadi agenda untuk melakukan studi banding ke perguruan tinggi di Jepang. Tokyo International University menjadi agenda utama hari itu. Mereka dikenalkan atmosfer di kampus bernuansa internasional tersebut. Pada kesempatan yang sama mereka diajak untuk melakukan kampus tur, dipaparkan profil perguruan tinggi hingga diberikan informasi tawaran beasiswa. Selanjutnya perjalanan dilanjutkan ke Shinjuku Gyoen, Ueno Park, Imperial Palace dan Sumida River beberapa taman kota yang menjadi destinasi populer di Jepang. Destinasi hari itu ditutup dengan berkunjung ke Tokyo Sky Tree, sebuah gedung tertinggi di Tokyo yang memiliki ketinggian 634 meter.

Hari terakhir di Jepang mereka melanjutkan perjalanan ke Disneyland dan DisneySea, taman hiburan yang terkenal dan menjadi tujuan utama berwisata di Tokyo. Disneyland sendiri merupakan taman hiburan yang menawarkan berbagai permainan wahana, atraksi dan parade. Disana mereka memacu adrenalin melalui berbagai permainan wahana, selain itu mereka juga menikmati berbagai pertunjukan atraksi dan parade. Setelah itu, rombongan santri Thursina IIBS bergerak ke DisneySea. Selain menikmati berbagai wahana mereka juga menikmati pemandangan cantik di kawasan Mediterranean Harbor. Diharapkan kegiatan overseas ini dapat memberikan pengalaman yang berharga bagi santri dalam melanjutkan kiprahnya untuk mengenal dunia internasional.

     

Muhammad Ibrahim Basoeki salah satu peserta Overseas Study Jepang mengaku bangga mendapatkan kesempatan mengikuti program ini. Ia terkesima dengan budaya kebersihan dan kedisiplinan masyarakat di Jepang. “Teknologi yang berekmbang sangat maju, segala akses dilakukan dengan mudah, cepat sehingga efisien waktu. Sangat menarik jika suatu saat saya bisa turut mengembangkan di Indonesia nantinya” ungkap santri kelas VIII tersebut.

    

Sementara itu kepala Sekolah Thursina IIBS Ustadz Rois Haqiqi, M.Pd berharap, melalui perjalanan ini semoga dapat menambah pengalaman dan ilmu bagi santri yang dapat jadikan penuh makna dalam hidupnya. “Belajar di negara non muslim bukan hanya melihat kemajuan, kedisiplinan hingga inovasinya, namun secara langsung juga belajar menjadi seorang muslim yang baik mulai bagaimana menjaga sholat di tengah minoritas, memilih makanan yang halal hingga berkomunikasi dengan masyarakatnya. Kedepannya semoga bisa menjadi bekal santri dalam berkontribusi untuk masyarakat global” jelasnya. (hel/lil)

Share this post