Siap Antar Santri Studi Lanjut di Negeri Tirai Bambu, Thursina IIBS Teken Kerjasama dengan ITCC

Menempuh pendidikan ke luar negeri menjadi salah satu ikhtiar yang dapat ditempuh santri untuk bisa bersaing di era ini. Menyadari hal itu, Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) Kembali menjalin kerjasama international dengan Indonesia Tionghoa Culture Centre (ITCC), (19/3).

Proses penandatangann kerjasama dilakukan di kantor pusat ITCC di Kota Surabaya. Hadir dalam peresmian itu adalah direktur Thursina International Affair Office (TIAO) dan tim overseas studies serta jajaran manajemen ITCC.

Berdiri sejak tahun 2001, ITCC merupakan Lembaga pendidikan resmi yang fokus pada pengembangan Bahasa Mandarin dan studi lanjut di Negeri Cina. Tidak hanya itu, ITCC juga menyediakan beragam beasiswa dan program kebudayaan yang berkaitan dengan negeri tirai bambu. Hingga saat ini, ITCC telah menjadi salah satu lembaga yang diperhitungkan dalam proses persiapan studi lanjut di Cina. Sekaligus menjadi lembaga yang dapat menjembatani kerjasama dengan berbagai sektor pendidikan, sosial, budaya, maupun ekonomi antara Indonesia dengan Cina.

Manajer TIAO, Ustadz Suhaili menjelaskan terdapat beragam program unggulan yang siap diluncurkan melalui kerjasama ini. Salah satunya adalah untuk mengajukan sertifikasi jurusan entrepreneur Thursina. Sertifikat itu nantinya akan menerangkan bahwa santri telah mengikuti beragam kelas dan pelatihan entrepreneur. Sehingga nantinya santri dapat menggunakan sertifikat itu sebagai portfolio untuk mendapatkan beasiswa dari pemerintah Cina.

“Menurut kami, Cina salah satu negara yang fokus belajar bisnis baik secara teori maupun praktik. Karenanya, kami berusaha untuk bisa memfasilitasi santri melanjutkan studi kesana,” ungkapnya.

   

Lebih lanjut, Ustadz Suhaili menambahkan bahwa nantinya TIAO juga akan menjadi perpanjangan tangan dari TICC untuk proses persiapan studi. Mulai dari penyediaan informasi hingga persiapan berkas. Selain itu, proses pengenalan studi juga akan diberikan kepada wali santri. Sehingga, baik santri maupun walisantri bisa mendapatkan informasi dengan lebih mudah dan dapat menyiapkan keperluan studi lebih cepat.

“Melalui kerjasama ini, kami juga akan mulai menjajaki kerjasama langsung dengan berbagai universitas di Cina. Sehingga, santri dan wali santri bisa mendapat manfaat yang lebih besar lagi,” imbuhnya.

Sejak tahun 2019 lalu, Thursina IIBS melalui TIAO telah berusaha menginisiasi kerjasama dengan berbagai agen, lembaga pendidikan, maupun universitas di berbagai negara. Hal itu guna memberikan santri berbagai pilihan studi lanjut sesuai dengan minat dan bakatnya. Ustadz Suhaili juga menambahkan bahwa beragam kerjasama itu juga untuk memudahkan santri saat hendak melanjutkan studi ke luar negeri. Baik dari segi administrasi maupun pembiayaan.

“Rencananya, kami juga akan menyelenggarakan Festival kebudayaan dari berbagai negara yang sudah menjalin kerjasama. Sehingga santri akan memiliki pengalaman terkait negara yang mereka tuju,” ujarnya.

Terakhir, Ustadz Suhaili mengungkapkan bahwa melalui berbagai kerjasama ini besar harapan bahwa santri-sanri Thursina dapat melanjutkan studi ke luar negeri. Serta dapat menambah atmosfer internasional tidak hanya di dalam kampus Thursina, namun juga ke khalayan luas.

“Ini masih awalnya, kedepannya akan lebih banyak kerjasama international yang akan terjalin. Sehingga saat nanti orang-orang ingin mondok dan kuliah ke luar negeri, mereka akan langsung memilih Thursina,” tutupnya. (nai/lil)

Share this post