Terapkan Latihan Intensif, Santri Thursina IIBS Sabet Medali Perak Taekwondo Umsida Cup 2022

Prestasi kembali ditorehkan santri Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) dalam bidang olahraga. Ezar Firjatullah Sujatman berhasil menyabet medali perak dalam Open Tournament Taekwondo Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) Cup 2022 Prestasi Tingkat Junior under 68 Kg (19-21/8). Dirinya berhasil melaju ke babak final setelah menyisihkan lawan di babak penyisihan.

Open Tournament Taekwondo Umsida Cup 2022 merupakan perlombaan tingkat provinsi yang diselenggarakan oleh Taekwondo Umsida. Kegiatan ini diikuti oleh  hampir 600 peserta dari 45 kontingen se-Jawa Timur dengan berbagai jenjang pendidikan, mulai dari  SMP, SMA dan Mahasiswa. Tidak hanya sebagai ajang untuk melatih sportivitas dan meningkatkan jam terbang, tetapi juga sebagai sarana penjaringan atlet taekwondo yang tangguh dan mampu berkiprah dalam skala regional, nasional, maupun internasional.

Ezar, sapaan karibnya, mengungkapkan bahwa ini merupakan perlombaan pertamanya setelah beberapa tahun vakum. Karenanya, dirinya memberikan fokus yang ekstra selama satu bulan masa latihan intensif di Thursina. Mulai dari mengembalikan fleksibilitas tubuh, meningkatkan stamina, hingga mengasah teknik tendangan.

“Fisik dan stamina adalah yang utama di taekwondo. Kita juga latihan variasi teknik bertahan dan counter lawan lewat latih tanding,” imbuhnya.

Rasa ragu dan takut sempat dirasakan oleh santri kelas XI itu. Selain karena dirinya sempat vakum, Ia juga merasa belum memiliki stamina dan persiapan fisik yang matang. Terlebih, saat mengetahui  lawan memiliki kemampuan yang dirasa lebih baik. Namun, motivasi dari sang ibunda serta dukungan dari teman-teman turut membantunya mengatasi rasa takut. Karenanya, dirinya kemudian memilih untuk fokus mengembangkan kemampuan serta memanfaatkan kesempatan yang ada.

   

“Saya selalu diingatkan, bahwa yang paling utama adalah sudah berusaha semaksimal mungkin. Perkara hasil adalah kuasa tuhan,” ungkapnya.

Berbagai kendala yang dialami santri justru menjadi tambahan semangat untuk berusaha lebih keras serta terus berbaik sangka kepada Allah SWT. Melalui perlombaan yang diikuti santri tidak hanya menguji kompetensi dirinya atas ilmu-ilmu yang sudah dipelajari, tetapi juga belajar untuk meningkatkan keberaniannya menghadapi tantangan serta membuka pikirannya lebih luas lagi.

Selain kesiapan fisik, kesiapan mental juga dirasakan penting oleh Ezar. Terlebih dalam perlombaan yang menguras fisik. Jika fisik sudah terasa lelah, maka fokus dapat dengan mudah teralihkan. Akibatnya, teknik yang sebelumnya dipelajari tidak dapat digunakan dengan baik. 

“Pertama, latihannya di perbanyak. Karena taekwondo itu fokusnya di kecepatan tendangan. Yang penting juga adalah fleksibilitas badan. Terlepas dari itu semua, yang paling penting adalah tetap berlatih dan fokus,”  pesannya.

Share this post