Usung Konsep Smart Campus di Pesantren, Murabbiyah Thursina IIBS Raih Juara I LKTI Nasional

Kesibukan mendampingi santri mulai dari ibadah hingga kegiatan Ma’had sehari-hari tak menghalangi dua Murabbiyah Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) Ustadzah Intan Fasya Zahara, S.Pd dan Ustadzah Luluk Af’idati, S.Pd untuk meraih prestasi. Berkat konsep smart campus yang diusung, Ia berhasil menyabet Juara I dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) tingkat nasional yang diadakan oleh Persatuan Alumni Darul Ulum Banyuanyar (PERADABAN) akhir 2022 lalu.

Ketua tim Thursina IIBS Ustadzah Intan mengungkapkan, LKTI yang  diikuti menjadi ajang adu gagasan dari ide-ide kreatif dalam memberi sumbangsih kemajuan pesantren di tanah air. Dalam ajang ini timnya bersaing dengan 93 peserta dari berbagai kalangan akademisi dan umum. "Tema utamanya adalah Kontribusi Pesantren untuk Bangsa Indonesia Di Era Society 5.0, sehingga kami menggagaskan sebuah ide yang terinspirasi dari Thursina IIBS sendiri yakni Thursina Smart Campus kontribusi pesantren dalam berdaya saing era 5.0,” ungkapnya.

  

Ia melihat, di Indonesia masih ada beberapa pendidikan berbasis pesantren yang belum adaptif mengikuti disrupsi perubahan zaman yang ada, terlebih dari era 4.0 ke era 5.0. Menurutnya pesantren memiliki peran fundamental sebagai pusat pemberdayaan masyarakat Islam hendaknya turut berdaya saing sebagai penggerak arus peradaban dan perubahan zaman. “Sistem Thursina Smart Campus yang diterapkan menunjukkan bahwa Thursina IIBS menjadi pesantren yang adaptif terhadap perkembangan IPTEK,” imbuhnya.

Mendukung penelitiannya, timnya melibatkan narasumber utama CEO of Thursina IIBS Ustadz Nur Abidin, M. Ed dan Chief of Smart Campus Ustadz Imam Baehaqi, M.M. Pengembangan smart campus menunjang teknologi yang turut berperan dalam emisi lingkungan. Melalui konsep smart campus yang diusung, Thursina IIBS berkomitmen untuk menjadi boarding school yang unggul dan global. Hal ini didukung dengan lingkungan belajar yang religious, challenging and rewarding untuk segenap civitas akademika Thursina IIBS. “Upaya tersebut menjadi langkah Thursina IIBS untuk menghapus stigma buruk masyarakat terhadap pesantren,” tambahnya

  

Terkait penerapannya, Usth Intan menambahkan, Thursina IIBS telah menerapkan pada persoalan inti mulai dari website, network, CCTV Security System, Server Development, Smart Parent Support System, Thursina Smart World, Google Suite for Education, Solar Panel Implementation, Temperature & Oxygen Level Display, Smart Light Power, Command Center.

Tak hanya itu, untuk mengintegrasikan semua kegiatan pendidikan dan layanan pendukungnya yang dapat diakses setiap saat, Thursina IIBS juga telah menerapkan Big Data TSES. Sementara itu pada bidang pendidikan, modul santri beberapa telah ditransformasikan dengan ebook. “Langkah ini dilakukan dalam upaya menekan penggunaan kertas, selain itu beberapa guru telah menerapkan pembelajaran dengan metode blended learning sebagai respon terhadap perkembangan digital yang ada,” jelasnya.

  

Tiga babak harus dilalui dalam perlombaan ini. Dari 93 naskah peserta diambil penyisihan 20 besar. Selanjutnya pada babak 6 besar mengharuskannya untuk melakukan presentasi. Di luar dugaan, naskah yang diusung dinobatkan menjadi Juara I. “Kami ingin membagikan khazanah keilmuan yang diterapkan oleh Thursina terkait penerapan sistem smart campus untuk menjadi inspirasi instansi lainnya agar sama-sama berdaya saing. Raihan ini semoga mampu menjadi pembuka prestasi selanjutnya,” pungkasnya. (hel/lil)

Share this post