Amati Fenomena Doomscrolling di Kalangan Remaja, Santri Thursina IIBS Raih Medali Perak di ajang WSEEC 2024

Santri SMP Thursina International Islamic Boarding School berhasil meraih medali perak dalam kompetisi World Science, Environment and Engineering Competition (WSEEC 2024). Tim yang terdiri dari Putri Irza Latihfa, Carissa Letizia Putri, A. Zahirah Aliyah Farid, Vania Shaista Suprapto, Khadija Purnama El Fajry mengesankan para juri dengan penelitian mereka dalam kategori social science (28/05).

Perlombaan WSEEC diikuti oleh 310 tim yang terbagi 263 tim mengikuti lomba secara online dan 27 tim mengikuti secara offline yang berasal dari 18 negara seperti Indonesia, Bangladesh, Thailand, Vietnam, Turki, Korea Selatan, Uni Emirates Arab, USA, Puerto Rico, Iran, Mesir, Malaysia, Philiphina, Mexico, Turkmenistan, Hongkong, India, Dan Kazakhtan. Walaupun tim ini mengikuti lomba secara online, mereka cukup antusias karena perlombaan ini adalah kali pertama untuk mereka.


Adapun penelitian mereka yang berjudul from doom to bloom: examining adolescent doomscrolling phenomenon and digital detox strategies. Penelitian ini bertujuan memberikan strategi dan solusi bagaimana mengatasi dampak negative dari fenomena doomscrooling di kalangan remaja SMP pada penelitian ini. Doomscrolling atau doomsurfing adalah istilah untuk menggambarkan seseorang yang terus-menerus menelusuri media sosial untuk membaca berita buruk/negatif. 

Fenomena ini kerap dijumpai di masa pandemi, seperti pandemi COVID-19 dan berlanjut sampai saat ini, Meski membuat cemas, pelaku doomscrolling tidak berhenti dan justru semakin penasaran serta mencari tahu lebih banyak tentang informasi tersebut.

Dari hasil penelitian mereka mengungkap bahwa 1 dari 3 anak SMP di Indonesia mengalami doomscrolling. Sementara strategi terbaik untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan melakukan kegiatan offline rutin seperti hobi.

Persiapan lombanya sendiri 3 bulan, mulai dari perumusan ide hingga laporan akhir. Ide ini muncul dari pengalaman pribadi santri dalam bersosial media.


Penelitian tim ini tidak hanya berhenti di perlombaan ini, mereka akan melakukan riset yang lebih spesifik terkait strategi untuk atasi fenomena doomscrolling ini.

” Lebih spesifiknya, anak-anak akan membuat inovasi berupa "games" dengan jenis aktivitas fisik menantang untuk mengurangi dampak doomcrolling”. Mereka sedang tahap persiapan untuk penelitian berikutnya,” ungkap Ustadzah Risa Nur Fitriyana, S.Psi selaku pembimbing dalam penelitian ini (hel/lil)

Share this post