Angkat Ide Pemeriksaan Kolesterol dan Glukosa, Santri SMA Thursina IIBS Raih Medali Emas dalam AISEFF 2024

Kelima santri dari Thursina International Islamic Boarding School (IIBS)  telah meraih pencapaian luar biasa dalam meraih penghargaan emas dalam Asean Innovative Science Environmental and Entrepreneur Fair (AISEFF) 2024 yang diselenggarakan oleh Universitas Diponegoro dan Indonesian Young Scientist Association. 

Santri-santri yang membawa nama baik Thursina IIBS dalam ajang tersebut ialah Anindya Nur Syafisa Asfahani, Gladys Myisha Akilah, Nadhifa Bilhaq, Q. Niza Kamilia Pasha, dan Vicky Amellya Putri. Mereka berhasil meraih medali emas dalam kompetisi internasional tersebut, bersaing dengan 500 tim peserta lainnya. Prestasi ini diperoleh melalui proyek berjudul SWEET CHOCO (Sugar and Cholesterol Control): Glucose and Cholesterol Detector using Non-invasive Method based on Arduino Nano 33 IoT Microcontroller.

   

Kompetisi ini menjadi wadah bagi peserta untuk menampilkan ide dan inovasi mereka dalam berbagai bidang ilmu terapan. Salah satu proyek yang menarik perhatian adalah penelitian tentang pengembangan teknologi kesehatan untuk membantu masyarakat dalam memantau kadar kolesterol dan gula darah mereka.

Berdasarkan riset yang telah mereka lakukan, santri-santri tersebut berhasil menciptakan sebuah alat dengan metode non-invasif untuk mengukur kadar gula darah dan kolesterol. Alat ini dirancang untuk membantu masyarakat memantau kadar kolesterol dan gula darah mereka guna mencegah penyakit yang disebabkan oleh kolesterol dan gula darah yang berlebihan.

Anindya, salah satu anggota tim, menjelaskan bahwa ide untuk menciptakan alat tersebut muncul setelah melalui proses brainstorming, observasi, dan uji coba.

Metode pengukuran non-invasif ini menggunakan fenomena optik penyerapan gelombang panjang darah pada rentang 750-2500 nm untuk mendeteksi kadar gula darah. Implementasi proyek dimulai dari perancangan perangkat keras, termasuk sirkuit pasokan daya, sirkuit sensor inframerah dan fotodioda, tombol tekan, dan layar LCD. Menurut Niza Kamila, ide ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi mereka yang takut akan jarum suntik.


“Selanjutnya kami akan mengembangkan ide ini dalam bentuk aplikasi ponsel pintar, sehingga bisa diakses oleh masyarakat secara umum. Lebih lanjut kami akan membuatnya dalam bentuk smart watch, “ jelas Anindya. 

Untuk mendeteksi kadar kolesterol dalam darah, mereka menggunakan teknik non-invasif berbasis mikrokontroler Arduino Nano 33 IoT dengan sensor oksimeter DS100A. Alat ini dilengkapi dengan layar LCD sebagai penampil kadar kolesterol yang akan menyala ketika kadar kolesterol terdeteksi.

Niza Kamila menambahkan bahwa mereka juga sedang mengembangkan ide ini ke dalam bentuk aplikasi mobile, meskipun masih dalam tahap prototipe. (lil)

Share this post