Angkat Tema Pengobatan Diabetes, Santri SMA Thursina IIBS Raih Medali Emas dalam YNSF 2024

Alindita Zahra dan Nabila Zhafira, dua santri kelas 12 SMA di Thursina International Islamic Boarding School, meraih penghargaan emas dalam Youth National Science Fair (YNSF). Prestasi tersebut diumumkan setelah presentasi mereka tentang inovasi terbaru dalam bidang kesehatan.

Proyek yang mereka usung berjudul ARASAN GEL: Salep Berbahan Dasar Kitosan Dan Jaring Laba-Laba (Araneus Spp) Sebagai Alternatif Obat Alami Luka Insisi Mencit (Mus Musculus) Diabetes. Ide ini membawa fokus pada pengembangan salep berbahan dasar jaring laba-laba dan kitosan untuk menyembuhkan luka akibat diabetes.

Dalam karyanya, mereka memaparkan penyakit diabetes telah menjadi perhatian global yang jumlah penderitanya mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Mereka menambahkan data, organisasi International Diabetes Federation (IDF) mengidentifikasi 10 negara dengan jumlah penderita diabetes tertinggi. Indonesia berada di peringkat ke-7 diantara 10 negara dengan jumlah penderita terbanyak, yaitu sebesar 10,7 juta. 

Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara pada daftar tersebut, sehingga diprediksi angka penderita diabetes akan terus meningkat hingga mencapai 30 juta di tahun 2030.


Salep Arasan Gel, demikian judulnya, merupakan salep yang terdiri dari bahan dasar jaring laba-laba dan kitosan. Kedua bahan tersebut telah terbukti dapat membantu dalam penyembuhan luka, terutama pada pasien diabetes. Protein fibrin dari jaring laba-laba dikenal memiliki potensi dalam memperbaiki jaringan dan saraf yang rusak. Sementara kitosan, selain memiliki sifat antibiotik, juga dapat memperkuat kolagen, menjadikannya sebagai pilihan yang efektif dalam penyembuhan luka.

Dalam penelitian mereka, kadar gula darah diukur menggunakan glukometer pada hari ke-0, ke-8, dan ke-15. Pada hari ke-15, organ pankreas, ginjal, dan hati, serta sampel darah, diambil untuk analisis lanjutan. Melalui analisis struktur histopatologi pankreas dan hati dengan pewarnaan HE di bawah mikroskop dengan perbesaran 100x dan 400x, mereka menemukan bahwa injeksi aloksan memberikan kerusakan pada organ tersebut.

Meskipun pemberian gel Arasan tidak memberikan pengaruh langsung pada perbaikan organ, hal ini disebabkan karena sifat topikal gel. Namun demikian, gel Arasan terbukti memiliki potensi untuk memperbaiki panjang luka seperti halnya salep antibiotik.

Pencapaian Alindita Zahra dan Nabila Zhafira di YNSF menunjukkan dedikasi dan keahlian mereka dalam menghasilkan solusi inovatif dalam bidang kesehatan. Prestasi mereka mengukuhkan posisi Thursina International Islamic Boarding School sebagai lembaga pendidikan yang mendorong eksplorasi ilmiah dan penelitian di antara siswanya. (lil) 

Share this post