Lakukan Studi Empiris Pelapis Luar Pesawat, Santri Thursina IIBS Raih Medali Perak di I2ASPO 2024

Santri dari Thursina International Islamic Boarding School telah meraih prestasi gemilang dalam Lomba International Applied Science Project Olympiad (I2ASPO) dengan meraih medali perak. Kelompok penelitian ini terdiri dari Muhammad Imam Kayyis, Muhammad Rafi Kalevi, Alfa Nafi Ikhsando, Muhammad Gymnastiar Josivaneo, dan Muhammad Syamil Abiy Syathir.

Penelitian yang mereka lakukan berfokus pada penggunaan kelapa sebagai bahan baku untuk produksi graphene oxide dengan menggunakan metode Hummers yang telah dimodifikasi sebelumnya dalam penelitian lain. Penelitian dengan berjudul Fabrikasi Grafena Oksida dari Tempurung Kelapa Arang: Studi Empiris untuk Meningkatkan Penyerap Bahan Komposit Pelapis Luar Pesawat.

    

Tahap awal melibatkan pemrosesan kelapa untuk menghasilkan bubuk grafit yang kemudian disaring untuk mencapai ukuran yang ideal, yaitu 75 μm. Asam fluorida (HF) digunakan untuk menghilangkan kotoran, diikuti oleh pencucian dengan air dan penambahan Sodium Hydroxide (NaOH).

“Proses selanjutnya melibatkan sintesis graphene oxide (GO) menggunakan metode Hummers yang dimodifikasi. Bubuk grafit berbasis arang dicampur dengan NaNO3 dalam H2SO4 dan diaduk selama 30 menit dalam suhu es,” jelas Imam Kayyis, salah satu peserta tim.

Penambahan perlahan KMnO4 selama 3 jam pada suhu 20°-0°C menghasilkan larutan hijau gelap, lanjut Imam.  Setelah proses pengadukan tambahan pada suhu 35°C selama satu jam, air deionized ditambahkan secara perlahan dan disterilkan. Hidrogen peroksida (H2O2) digunakan untuk menghilangkan KMnO4 berlebih, diikuti oleh proses sentrifugasi. Endapan yang dihasilkan dipanaskan pada suhu 110°C selama 12 jam untuk menghasilkan bubuk Graphene Oxide (GO).


Selanjutnya, kelompok ini melakukan sintesis EPOXY/GO dengan menggunakan resin EPOXY dan Graphene Oxide. Mereka menggunakan resin Premium Crystal Clear High Gloss sebagai Resin A dan Hardener sebagai Resin B dengan perbandingan 2:1. EPOXY/GO dibuat dalam tiga tipe berbeda dengan perbandingan GO yang berbeda.

    

Proses pencampuran dilakukan dengan menuangkan resin A dan B, kemudian menambahkan GO dan mencampur keduanya dalam cetakan berbentuk persegi panjang. Proses homogenisasi dilakukan dengan ultrasonic cleaner dan dikeringkan selama 7 menit dengan pengering rambut sebelum disimpan pada suhu ruangan selama sehari. Hasil eksperimen akan dikarakterisasi menggunakan VNA Scanning Electron Microscopy Energy Dispersive X-ray Analysis.

  

Dengan penelitian ini, santri Thursina International Islamic Boarding School berhasil menunjukkan prestasi yang luar biasa dalam bidang sains terapan dan mengukir namanya di tingkat internasional. (lil)

Share this post