Raih Medali Emas di IIEX 2024, Santri Thursina IIBS Buat Alat Deteksi Dini Tsunami

Kembali santri SMA Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) meraih medali emas dalam Indonesia International Invention Expo (IIIEX) 2024 yang diselenggarakan oleh Politeknik Negeri Semarang dan Indonesian Young Scientist Association (02/05). Mereka adalah Mohammad Rafie Sulthan, Muhammad Rafi Althaf Wiratara, Muhammad Dzaky Al Syaddad Ibnu Syaifa dan Muhammad Adinata Parikesit.

Proyek yang mereka usung bertajuk RIVENT (Trivergent Energy), Maximizing Climate Potential as a Renewable Electrical Energy Source to Optimize the Electricity Supply of Tsunami Early Detection System. Dengan karyanya ini, mereka berhasil mengalahkan berbagai peserta dengan banyak ide cemerlang lainnya.

  

Karya mereka ini didorong atas dasar pergerakan alam yang terjadi di Indonesia yaitu gempa. Indonesia terletak di antara tiga lempeng tektonik dunia seperti Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik, jelas Rafie Althaf salah satu anggota tim.  Kondisi tersebut membuat Indonesia rawan terhadap gempa tektonik dan vulkanik yang dapat menimbulkan kerusakan fatal bahkan tsunami. Selain itu luasnya perairan Indonesia dan daratannya yang berbentuk pulau-pulau membuat Indonesia sangat rentan terhadap bencana tsunami.

“Hal inilah yang mendorong kebutuhan alat sistem peringatan dini tsunami dibutuhkan dalam jumlah banyak dan efisien untuk itu kami mencoba mengembangkan alat tersebut,” ungkap Rafie.

  

Ia melanjutkan, keuntungan Indonesia beriklim tropis yang ditandai dengan paparan sinar matahari dan curah hujan yang tinggi, juga berpotensi menjadi sumber energi terbarukan untuk menghasilkan energi listrik. Atas dasar ini lah inovasi bernama Riven, Trivergent Energy, sebuah alat pembangkit energi listrik ramah lingkungan dengan mengonversi potensi iklim Indonesia menjadi energi listrik serta sistem peringatan dini tsunami.

“Pengujian dilakukan dengan menguji efektifitas pada berbagai kondisi cuaca dan diperoleh hasil sebesar 22,3V pada kondisi siang hari cerah, 16,7V pada kondisi siang hari hujan, 4,4V pada kondisi malam hari, dan 7,3V pada kondisi malam hujan. Dengan hasil tersebut, diharapkan Riven dapat memenuhi kebutuhan sistem peringatan dini tsunami” tambahnya.

  

Mereka juga mengungkapkan, bahwa alat yang dikembangkan ini masih perlu penelitian lebih lanjut, agar efisiensi dapat dicapai dengan sempurna. Mereka juga berharap untuk dapat terus meraih prestasi lebih tinggi di masa depan. “Semoga prestasi ini menjadi awal dari perjalanan yang penuh prestasi dan, kedepannya kami akan terus belajar dan memberikan yang terbaik bagi pesantren, keluarga dan kontribusi positif untuk masyarakat" pungkasnya. (qom/hel/lil)

Share this post