Usung Strategi Pendidikan Imam Al-Ghazali, Murabbiyah Thursina IIBS Raih Juara 1 Lomba Esai Nasional

Salah satu murabbiyah Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) berhasil meraih prestasi di tingkat nasional. Melalui esainya yang berjudul “Cahaya Al-Islah dan Madrasatul Ulama, Benteng Pertahanan Umat Akhir Zaman”, Ustadzah Intan Fasya Zahara mendapatkan Juara 1 pada lomba esai bertajuk “Membumikan Sirah Nabawiyyah”. Ajang yang diselenggarakan oleh Center for Sirah Studies (CSS) itu bertempat di Universitas Darussalam (Unida) Gontor pada Februari lalu, (28/02).

Dalam perlombaan itu, Intan melawan puluhan peserta lainnya. Tercatat ada 26 esai yang terdaftar melalui daring. Karya-karya tersebut kemudian disaring menjadi 16 esai yang harus dipresentasikan oleh para peserta secara langsung di Unida Gontor. Tiga peserta terbaik mendapatkan predikat juara, salah satunya adalah Intan.

Tema umum dari lomba esai tersebut adalah “Menjadi Pribadi Unggul dengan Meneladani Rasulullah”. Adapun esai yang Intan tulis menggunakan masa transisi Perang Salib sebagai dasarnya. Selain itu, ia juga banyak mengaitkan teori-teori dari berbagai buku yang pernah ia baca sebelumnya. “Zaman yang orang Barat sebut kegelapan itu justru zaman keemasan Islam, banyak tokoh penting di masa itu. Untuk esai, saya mengambil strategi pendidikan Imam Al-Ghazali dengan gerakan Al-Islah dan dikaitkan dengan pendidikan di era sekarang,” jelas Intan.

   

Sebagai seorang murabbiyah di Thursina IIBS, Intan memiliki jam kerja yang cukup menantang. Namun, ia tak menganggapnya sebagai sebuah pantangan. Menurut Intan, rintangan baginya justru berasal dari waktu luang. Karena mengatur waktu luang itu sendiri agar tidak terlalu banyak bersantai dan kehilangan semangat belajar memiliki tantangan tersendiri. Di tengah kesibukannya, Intan tetap memacu dirinya untuk terus mencetak dan mengembangkan karya.

Intan juga memaparkan bahwa motivasi terbesarnya dalam mengembangkan karya adalah karena ingin meningkatkan nilai yang ada dalam dirinya. Selain itu, murabbiyah yang hobi menulis dan membaca buku itu ingin menjadi sosok yang dapat memotivasi para santri. Ia berharap agar para santri dapat meraih kesuksesan melalui hal-hal yang membuat mereka bahagia. Menurutnya, sesuatu yang dilakukan dengan kebahagiaan akan selalu diiringi oleh keberuntungan.

Meski telah menorehkan berbagai prestasi, Intan tidak ingin berhenti berjuang. Rencananya, ia akan mengembangkan potensi di bidang lain. Ia juga mengungkapkan ketertarikannya dalam bidang konferensi dan debat. “Nantinya, saya ingin mencoba terjun ke konferensi dan debat nasional. Insyaallah,” ujar alumni Unida Gontor tersebut.

Menurut Intan, capaiannya tak lepas dari peran Thursina IIBS. Pihak sekolah dinilainya selalu memberi dukungan penuh bagi para SDM untuk mengikuti berbagai perlombaan dan mengembangkan kreativitas. Hal tersebut membuat dirinya ingin terus memberikan yang terbaik serta menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh Thursina IIBS. (zel/div/lil)

Share this post