71-th Independecy Day: Building the Values of Nationalism within Tazkia Future Leaders

Peringatan kemerdekaan RI pada 17 Agustus dapat dilakukan dengan berbagai cara. Demikian halnya dengan Tazkia IIBS Malang yang senantiasa menghadirkan cara menarik untuk mengedukasi  para santrinya. Dalam rangka memperingati HUT RI ke-71,  pada 17 Agustus 2016, Tazkia mengadakan acara Nonton Bersama & Talkshow serta Outing ke Museum Brawijaya.

Pada kesempatan ini, santri-santri Tazkia IIBS Malang kelas VIII dan IX berkesempatan untuk mengkaji perjalanan perjuangan Cut Nyak Dien dalam acara Nonton Bersama dan Talk Show Kebangsaan yang dilaksanakan di TICH Gedung Alexandria Tazkia IIBS Malang. Acara yang dimulai pada pukul 07.30 WIB ini berlangsung dengan cukup baik. Para santri tampak sangat antusias untuk menelusuri perjalanan kehidupan salah seorang pahlawan dalam film Cut Nyak Dien. Film karya Eros Djarot tahun 1987-1988 ini berkisah tentang pejuang wanita dari Aceh, yaitu Cut Nyak Dhien. Pemahaman akan kesejatian makna hidup benar-benar beliau aplikasikan dalam tindakannya, tanpa harus menciderai fitrahnya sebagi perempuan. Film perjuangan Cut Nyak Dien ini juga merupakan bukti karya anak bangsa yang memenangkan Piala Citra sebagai film terbaik dan merupakan film Indonesia pertama yang ditayangkan di Festival Film Cannes, Prancis, tahun 1989.

Acara Nonton Bersama ini kemudian dilanjutkan dengan Talk Show Kebangsaan yang diisi oleh beberapa anggota MENWA (Resimen Mahasiswa) Universitas Brawijaya. Dari acara ini, santri Tazkia mendapat motivasi untuk mencintai tanah air dan meneladani nilai-nilai perjuangan dari para pahlawan. Acara yang berakhir sekitar pukul 12.30 WIB ini diikuti oleh santri Tazkia dengan penuh semangat membara.

Tidak hanya itu, para santri Tazkia kelas VII mengikuti Outing ke Museum Brawijaya. Pada kunjungan ini, para santri mengamati berbagai saksi bisu perjuangan para pahlawan. Di Museum Brawijaya ini, para santri dipandu oleh seorang guide yang menjelaskan tentang berbagai benda bersejarah  yang ada di museum tersebut dan nilai historis yang ada di dalamnya. Pada pukul 10.00 WIB, pada detik-detik menjelang upacara peringatan HUT RI, santri Tazkia kelas VII beralih ke Balai Kota Malang. Di sini para santri Tazkia ikut meresapi keharuan para pasukan pengibar bendera yang menangis saat berhasil mengibarkan bendera merah putih dengan sukses.

[galeri]

Berjuang bukan hanya berarti mengacungkan senjata untuk bertempur. Berjuang berarti meneladani kegigihan para pahlawan dengan belajar tanpa lelah dan peduli terhadap lingkungan dan sesama. Semoga makna perjuangan senantiasa tertanam dalam jiwa dan sanubari Santri Tazkia. Amiin ya Rabbal Alamien. (wf/fth)

Share this post