Competing for Limited Seats, Tazkia IIBS Holds the Last Pass and Priority test for this Academic Year

Tazkia International Islamic Boarding School (IIBS) Malang kembali menggelar tes Pass Priority terakhir, Ahad (4/6). Bertepatan dengan Bulan suci Ramadhan 1438 H ini, ditutup pula Penerimaan Santri Baru (PSB) untuk tahun ajaran 2017 sampai dengan 2019. Koordinator penerimaan santri baru, Ust. Sabar Arifin ST menyatakan untuk tes ini merupakan tes terakhir dan akan dibuka kembali pada tahun ajaran baru mendatang dengan konsep dan ketentuan baru.

Seperti biasanya untuk tes PSB dilakukan secara offline dengan hadir di kampus Tazkia dan secara online diperuntukkan calon santri jarak jauh. Ada yang berbeda dengan tes online kali ini, tampak interviewer sedang serius menggunakan video call melalui akun facebook Tazkia IIBS Malang untuk melayani tes online bagi peserta tes yang berasal dari negara bagian Uni Emirat Arab yaitu Abu Dhabi. Menurut Ust. Sabar, semua rangkaian tes yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kualitas dari calon santri tersebut.

Berkenaan dengan kuota yang ditentukan Tazkia IIBS, Ust. Sabar juga menyatakan kuota PSB sudah penuh hingga beberapa tahun kedepan. "Melalui program Pass Priority, Tazkia IIBS sudah menutup pendaftaran untuk tahun ajaran 2017-2018, 2018-2019 dan 2019-2020 untuk jenjang SMP dan 2017-2018, 2018-2019 untuk jenjang SMA dikarenakan kuota sudah terpenuhi."  jelas Ust. Sabar saat ditemui. 

Pada tahun ajaran 2017 besok, para santri Tazkia IIBS akan merasakan nuansa internasional. Pasalnya pada tahun 2017 ini berdatangan santri internasional dari beberapa negara. Ustadz Sabar menyatakan, untuk tahun ajaran 2017-2018 ada beberapa santri yang berasal dari negara Thailand, Abu Dhabi dan juga dari negara yang berada di Eropa yaitu Belanda. 

Dengan bergabungnya santri dari berbagai negara ini akan  memperkuat atmosfer internasional di kampus Tazkia terutama di lingkungan asrama santri. Salah satu santri asal Thailand, Ridwan Dassae yang berprinsip bahwa pengalaman itu sangat luas dan orang harus mau keluar untuk meraihnya. Selain itu, dukungan dari orang tua sangat besar. “Di Thailand belum ada sekolah yang memiliki sistem boarding school seperti Tazkia IIBS yang lingkungannya kondusif untuk belajar” jelas Ridwan yang tahun ajaran besok akan resmi bersekolah di Tazkia IIBS. 

Senada dengan Ridwan, Miqdaad Zufar santri asal Belanda yang memantapkan niatnya untuk bersekolah di Tazkia IIBS. Keinginannya bersekolah di Indonesia bukan tanpa alasan. Sepulangnya nanti, Miqdaad akan mengenalkan Islam Indonesia di negeri kincir angin itu. “Dengan diterimanya di Tazkia IIBS ini, saya berharap bisa mengambil banyak pelajaran yang nantinya bisa menjadi bekal saya berdakwah di Belanda,” jelas Miqdaad dalam bahasa Belanda. (lil/arf).

Share this post