Halal Bihalal: Merawat dan Tumbuh Bersama Thursina IIBS

Bulan Syawal memiliki satu tradisi yang lekat dikalangan muslim untuk berkumpul dan saling meminta maaf. Hal ini juga dilakukan keluarga besar Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) dengan menggelar halal bihalal yang diikuti seluruh Asatidz/ah, Senin (22/05). Hadir pada agenda ini mulai dari chairman dan CEO, dewan pakar, jajaran manajemen, guru, staf kependidikan, murobbi/murabbiyah, staf kerumahtanggaan beserta anggota keluarga.

Mengawali sambutannya CEO Thursina IIBS Ustaz Nur Abidin, M. Ed mengajak seluruh sivitas agar senantiasa bersyukur karena dapat berkumpul dan dipertemukan kembali dalam keadaan sehat. Menurutnya di Bulan Syawal ini seorang muslim ibarat terlahir kembali setelah menjalani pesantren di bulan Ramadan, bulan penuh rahmat dan ampunan. Jika dosa-dosa saja diampuni Allah, sudah semestinya hubungan pada sesama juga harus diperbaiki dengan memanfaatkannya untuk mempererat ukhuwah antar sesama dan saling memaafkan.


   

“Halal bihalal di Thursina bukan hanya sekedar maaf memaafkan antar sesama. Tapi lebih dari itu, pada pertemuan ini menjadi momentum untuk membangkit kembali ghirah semangat dan fikiran,” ungkapnya.

Selain itu, beliau juga mengajak untuk merenungi ayat-ayat kauniyah Allah SWT atau tanda kebesaran Allah melalui ciptaan-Nya. Salah satunya adalah pohon yang memiliki nilai filosofis yang dapat diaplikasikan dalam membangun Ma’had. Filosofi pohon mengajarkan untuk memahami proses pertumbuhan dan perkembangan dari sebuah gagasan, mulai dari akar yang menjadi landasan, batang yang menjadi tempat berkembangnya konsep, hingga buah yang merupakan hasil dari semua upaya yang dilakukan.

    

“Untuk itu penting sekali saudara sekalian merenungi perjuangan pendahulu agar dapat menumbuhkan motivasi dalam melakukan perjuangan dakwah di Ma'had Thursina ini, karena anda semua memiliki peran dan fungsi strategis masing-masing yang tidak tergantikan,” lanjutnya.

Dilanjutkan dengan pemberian insight dari senior advisor Thursina IIBS, Ustadz Sentot Eko Parijatno, M.T. Dalam momen kali ini beliau menyampaikan secara garis besar tentang koordinasi dalam sebuah organisasi. Hal ini disampaikan sebagai bentuk pengingat ke seluruh Asatidz bahwa seluruh Asatidz Thursina merupakan bagian dari organisasi Thursina itu sendiri.

    

Senada dengan hal tersebut, Ustadzah Sumi Rahayu, M.M yang juga senior advisor menyampaikan perihal pentingnya Ramadan sebagai bulan pendadar bagi para pendidik. Setelah keluar dari Ramadan setiap dari kita, jelas Ustadzah Sumi, kita layaknya berefleksi apakah kita sudah all out untuk jihad dalam dunia pendidikan Islam ini. Selain itu menurutnya, tidak diragukan lagi bahwa puasa memberikan manfaat yang besar bagi manusia baik dilihat dari aspek kesehatan, spiritual, maupun aspek sosial.

Dilanjutkan oleh Ustadz Imam Awaludin, Lc, M.A, Ph. D yang banyak menjelaskan tentang refleksi pendidikan di dalam keluarga. Sesi ini menjadi sesi ceramah yang memberikan banyak insight tentang bagaimana seharusnya pendidikan dalam keluarga Islam.

      

Menutup rangkaian Halal Bihalal, Chairman Thursina IIBS, Ustadz. Dr. Muhammad Ali Wahyudi, M. Pd memberikan motivasi singkat melalui filosofi pesawat. Menurutnya sebuah ma’had diibaratkan seperti pesawat yang dirancang untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan aman, sama halnya dengan sebuah organisasi juga memiliki tujuan yang ingin dicapai dan memerlukan manajemen yang baik untuk mencapainya.

“Maka dari itu sebagai landasan penting sekali adanya navigasi yang jelas, kemudian keterampilan pilot atau CEO dalam memimpin yang dapat memperhatikan seluruh kesiapan kru atau staf agar dapat terbang tinggi mengantarkan santri menuju kesuksesan” tegasnya.

Selanjutnya para asatidz saling bersalaman saling meminta maaf dan akan mengikuti orientasi kelembagaan guna menguatkan visi dan misi Thursina ke seluruh Asatid. (hel/lil)

Share this post