ISC (Islamic Super Camp) 2017, Equip Prospective Students about the Knowledge and Cultures of Tazkia IIBS

Dalam rangka menyambut calon santri baru, Tazkia International Islamic Boarding School (IIBS) Malang menggelar Islamic Super Camp (ISC) 2017, Rabu (12/7). Berbagai kegiatan dan budaya Tazkia akan diperkenalkan pada calon santri Tazkia IIBS Malang secara keseluruhan.

Direktur Kepesantrenan, Ustadz Muhammad Rajab M. Pd.I menyatakan, ISC merupakan salah satu cara yang Tazkia IIBS lakukan guna memperkenalkan budaya dan kebiasaan yang akan dijalani calon santri ketika resmi menjadi santri nanti. "ISC merupakan pembinaan awal bagi santri Tazkia IIBS , kebiasaan Tazkia juga diperkenalkan. Misalnya, penggunaan bahasa arab dan bahasa inggris yang akan digunakan santri setiap harinya," jelasnya dihadapan seluruh calon orang tua santri dan calon santri.

Menurutnya, pesantren adalah sarana pendidikan yang saat ini sangat penting. Mengutip perkataan Imam Syafi'i RA, Ustadz Rajab menjelaskan menuntut ilmu agama hukumnya Fardhu Ain yang artinya wajib bagi semua orang.

Selain itu sistem pesantren merupakan sistem yang terus dipantau selama 24 jam. Jika melihat zaman saat ini, maka dengan sistem boarding yang diterapkan Tazkia IIBS Malang santri dapat diisi dengan kegiatan yang positif.

"Kegiatan di Tazkia sengaja dirancang padat serta ada juga program hafal quran bagi seluruh santri. Dengan membekali santri dengan hafalan Al Quran, dapat menjaga perilaku santri kedepannya, " ujarnya saat pembukaan di Tazkia International Conference Hall (TICH).

Senada dengan Ustadz Rajab, perwakilan salah satu calon wali santri, Bapak Dwi Cahyono menyatakan, dengan mengikuti ISC bukan hanya santri saja yang diuji untuk berpisah dengan orang tua. Namun orang tua juga diuji keikhlasannya saat melepas anaknya selama menuntut ilmu di pesantren.

Menurut calon wali santri asal Balikpapan itu, bukan hanya ilmu dan tekhnologi yang harus dikuasai, tapi juga agama harus dikuasai.  Selain itu, pengetahuan yanh holistic juga dibutuhkan saat ini. "Semoga dengan mengikuti program ini, anak kami semakin tertarik bahkan dapat menjadi penghafal Al Quran dan penjaga kalam-Nya nantinya, " harapnya.

Berbagai kebiasaan di Tazkia IIBS seperti shalat tahajud dan hafalan Al Quran mulai dibiasakan. Tidak hanya itu, ketrampilan wajib seperti memanah dan berkuda juga mulai diperkenalkan sejak dini. Diakhir acara penutupan ISC 2017 santri yang berprestasi selama mengikuti kegiatan tersebut mendapatkan hadiah menarik dari panitia ISC dalam kategori Tahfidz Juz 30 terbaik, Memanah, Berkuda, Futsal, Bahasa Arab dan Bahasa Inggris, serta kelompok teraktif dalam mengikuti lomba yel-yel.

 

 

 

Kegiatan tahunan tersebut tidak hanya diikuti oleh calon santri asal Indonesia saja. Tapi ada juga Ritwan Dasae, calon santri asal Thailand yang akan menjadi santri di Tazkia IIBS tahun mendatang. "Saya memilih Tazkia karena sekolah ini bagus dan mendapatkan teman dari negara yang berbeda," ujar Ritwan saat ditanya kesan pesannya.(lil)

Share this post