O-Week, a Typical Life and Culture in Tazkia IIBS

Dalam rangka memperkenalkan dan mengedukasi santri baru tentang dunia kepesantrenan, Tazkia International Islamic Boarding School (IIBS) Malang menghelat kegiatan khusus santri baru. Kegiatan yang bertajuk Orientasi Week (O-Week) itu akan dijalani setiap santri baru selama satu minggu mulai Senin, (31/7) hingga Sabtu kemarin (05/8). Bertempat di kampus putri dan putra Tazkia IIBS Malang, rangkaian O-Week dibuka meriah, Senin (31/7). 

                                                    

Ketua pelaksana O-Week 2017, Ustadz Qoirul Mansur M. Pd menyatakan, ada beberapa tujuan yang akan dicapai selama kegiatan orientasi tersebut. Diantaranya dengan O-Week ini akan menjadi salah satu media untuk menumbuhkan kemandirian santri baru. “Biasanya santri baru selama dirumah tidak pernah mengerjakan segalanya sendiri, dengan kegiatan ini kami memberikan bekal agar mereka bisa dan mau mengerjakan segalanya sendiri. Kami mulai latih dari orientasi ini,” jelas Ustadz Irul, Sapaan akrabnya. 

 

Dengan tema "Discovering New things to Foster Self Development", O-Week kali ini ingin memberikan suatu hal yang baru agar setiap santri dapat menemukan yang tersembunyi dalam dirinya. Tidak hanya itu, O-Week juga berusaha memberikan sesuatu yang dapat membuat diri setiap santri tumbuh dan berkembang. Setiap kegiatan sengaja dirancang untuk meningkatkan diri setiap santri. Guna melatih kedisiplinan setiap santri, Tazkia IIBS juga menghadirkan Latihan Baris Berbaris (LBB) yang langsung didatangkan pelatihnya dari anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD) setempat. “Setiap pagi sebelum dimulai materi, santri baru dilatih LBB seluruh aspek kedisiplinan sudah ada didalamnya,” jelas Ustadz Irul.


Pada masa pengenalan ini, lanjut Ustadz Irul, seluruh aspek dan komponen yang ada di Tazkia IIBS diperkenalkan secara mendetail kepada seluruh santri baru. Mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi. Seluruh aktifitas dan kebiasaan islami yang sudah dibudayakan diperkenalkan. Semuanya diperkenalkan, Berbeda dengan sekolah umumnya, di Tazkia kebiasaan yang sepele seperti menata tempat tidur dan penataan sandal santri pun diperkenalkan. “Kebiasaan tersebut diperkenalkan untuk melatih tanggungjawab santri dalam kehidupan sehari-harinya,” ungkap ustadz yang juga merupakan bagian Kesiswaan santri putra Tazkia IIBS. 


Setelah mengikuti O-Week para santri tidak langsung mengikuti pelajaran secara penuh. Tazkia menyajikan Program Matrikulasi, tiga bulan pertama selama masa matrikulasi santri baru mendapatkan bimbingan secara intensiv seperti bimbingan membaca Al Qur'an dan Cara untuk menghafalnya juga penyesuain mata pelajaran yang nantinya akan dipelajari. Tujuannya agar santri baru dapat beradaptasi dengan pelajaran-pelajaran yang akan diberikan. Harapanya para santri merasa senang ketika mengikuti pelajaran selama di Tazkia, sesuai dengan Misi TazkiMenyediakan lingkungan belajar yang religious, personalized, meaningful, challenging dan joyful yang berfokus pada pendidikan yang menyeluruh (holistic) dan berimbang (balanced) sehingga melahirkan cendekiawan muslim dan muslimah yang berkepribadian Islami (morally excellent), berjiwa pemimpin (being an inspiring leader) dan berwawasan global (internationally minded).


Diakhir masa orientasi, setiap santri baru akan diberikan berbagai permainan edukatif melalui outbond. Bukan tanpa alasan, outbond merupakan salah satu sarana yang dapat menstimulus setiap santri dalam menumbuhkan rasa pantang menyerah serta menyukai tantangan. Hal yang penting yaitu rasa memiliki dan soliditas antar santri yang perlu dipupuk sejak dini. (lil)


Share this post