Sharpening Children Cognitive Ability and Emphaty, Tazkia IIBS Malang Helds Asean Smart Camp 2017

Bekerjasama dengan Socioprenuer Indonesia, Tazkia Internasional Islamic Barding School (IIBS) Malang menyelenggarakan event bertaraf internasional. Dengan mengambil nama ASEAN Smart Camp, Tazkia IIBS Malang beserta Socioprenuer Indonesia menggaet berbagai peserta se ASEAN untuk mengikuti kegiatan yang berkonseplearning by doing itu.

Pengajaran matematika dan ilmu pengatahuan lainnya perlu dirancang dengan konsep yang menyenangkan agar anak dapat mempelajarinya. Tidak hanya itu, sesuai perkembangan zaman, anak juga dituntut untuk melakukan pemecahan masalah. Itulah beberapa latar belakang diselenggarakannya ASEAN Smart Camp. Dengan membawa konsep belajar sambil bermain, ASEAN Smart Camp memberikan gambaran bahwa tidak selamanya belajar membosankan.

Koordinator kegiatan tersebut, Elroy Premana menyatakan,  event tersebut bisa menjadi salah satu pembelajaran dalam menumbuhkan rasa empati pada anak kepada sesama temannya. “Sejak lahir manusia sudah memiliki empati, di event ini rasa empati tersebut diperkuat dengan sosialisasi yang dilakukan peserta dalam kelompoknya masing-masing,” jelas Elroy saat ditemui disela-sela acara ASEAN Smart Camp.

Ia menambahkan, dalam kegiatan tersebut juga diasah keseimbangan anak itu sendiri. Antara kemampuan intelektual, kemampuan kognitif, jasmani dan spiritual yang baik harusnya seimbang. Elroy menyatakan, Tazkia IIBS memiliki seluruh aspek tersebut dalam prakteknya. Dengan memiliki aspek keseimbangan tersebut anak dapat dengan mudah mengontrol kesemuanya. “Inilah alasan utama memilih Tazkia IIBS Malang untuk bekerjasama dalam event internasional ini,” ungkap Elroy.

 

 

 

Selain itu, event ini juga berusaha memberikan gambaran kepada anak bahwa ilmu pengetahuan sejatinya dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Semua permainan dirancang untuk memberikan gambaran tersebut secara jelas. Konsep matematika dan ilmu pengetahuan yang nyaman dipelajari juga digambarkan melalui permainan-permainan yang sudah dikonsep secara matang. Dampak jangka panjang yang diinginkan dari kegiatan tersebut adalah anak dapat lebih perhatian, lebih terlibat dan berkontribusi dalam penyelesaian masalah di sekitarnya.

Berbagai permainan diberikan sejak 14-16 Juli 2017 yang mana setiap kelompok didampingi ahli dalam bidangnya. Koordinator Sie Acara, Agustiana menyatakan, lebih dari semuanya, seluruh peserta diberikan pengalaman tentang sosial enterprenuer. “Kewirausahaan sejatinya dapat menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat. Aspek kebermanfaatan bagi masyarakat luas sangat dibutuhkan dengan adanya kewirausahaan itu,” jelasnya. (lil)

Share this post