Tazkia Students Learn to be Young Entrepreneur with Ojesy Founder

Menjadi muslim yang cerdas saja tidak cukup. Seorang muslim juga seyogyanya memiliki kekuatan finansial agar mampu lebih banyak menebarkan kebaikan dan kemanfaatan untuk orang lain. Hal ini telah dicontohkan oleh Rasulullah. Beliau dan istrinya adalah seorang entrepreneur yang andal dan sukses. Dengan kekuatan finansial yang dimiliki, beliau mampu memperkuat dakwah Islam.

Sebagai lembaga pendidikan yang berkomitmen untuk melahirkan cendekiawan muslim, Tazkia IIBS Malang mengadakan Seminar Enterpreurship yang diikuti seluruh santri. Kegiatan yang diselenggarakan pada Sabtu, 1 April 2017 ini bertujuan untuk memotivasi para santri agar memiliki jiwa entrepreneur dan bisa mandiri finansial di usia muda. Seminar ini diisi oleh Evilita Adriani dan Reza Zamir yang merupakan pendiri Ojesy (Ojek Syar’i). Mereka adalah contoh pengusaha muslim yang sukses di usia muda. Mereka memulai bisnis Ojesy ini saat kuliah semester 2. Walaupun saat ini mereka masih kuliah semester 6 tetapi Ojesy sudah berkembang di lebih dari 20 kota di Indonesia.  

“Bisnis yang paling enak adalah yang dimulai dari hobi” ujar Lita, Gadis yang lahir di Surabaya 21 tahun lalu itu menjelaskan bahwa ide bisnis Ojesy ini bermula dari hobinya berkendara. Tidak hanya itu, Ojesy juga bertujuan untuk menolong kaum perempuan agar terhindar dari pelecehan seksual di transportasi umum. Ojesy ini tentu sangat bermanfaat bagi penumpang muslimah agar bisa menghindarkan diri dari berboncengan dengan yang bukan mahrom. “Prinsip dasar berbisnis adalah anfa’uhum linnaas, bermanfaaat untuk orang lain. Kita harus bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk orang lain,” ungkap Lita. Ojesy ini juga bisa membuka lapangan pekerjaan bagi banyak perempuan. Sahabat pengendara, sebutan untuk driver Ojesy, bisa bekerja dengan waktu yang fleksibel.

Dalam seminar yang diadakan di TICH kali ini, para santri tampak antusias. Mereka banyak yang bertanya tentang cara memulai bisnis, cara menghadapi permasalahan dalam berbisnis, dan lain-lain. Pada kesempatan ini, mereka juga diminta untuk menuliskan mimpinya di selembar kertas. Mereka menuliskan jenis bisnis yang ingin dijalankan dan alasan menggagas bisnis tersebut. Selanjutnya, beberapa santri dengan percaya diri menyampaikan ide bisnisnya di hadapan semua peserta seminar.

Menjadi sukses tidak perlu mengulur waktu. Banyaknya kewajiban bukanlah penghalang untuk memulai kesuksesan. Buktinya, dua pemateri ini bisa sukses berbisnis di tengah kesibukannya kuliah. Para santri pun dimotivasi agar tetap bisa berprestasi dan sukses di tengah tugas-tugas di Tazkia.(Fth)

Share this post