Prestasi Nasional: Sukses Meraih Lima Besar LMC 2015 dari 2.043 Naskah SMP/MTs Se-Indonesia

Tazkia IIBS – “Kita lanjutkan perjalanan ke Malang. Di sana kita akan bertemu dengan Tuffahati Athallah dari SMP Tazkia IIBS. Peringkat 5.” Suara Suminto A. Sayuti menggema diseluruh penjuru aula The Rizen Premiere Hotel, Bogor. Pengumuman yang disampaikan oleh Ketua Dewan Juri untuk LMC SMP/MTs itupun berbaur ramai bersama suara tepuk tangan dari segenap peserta dan para hadirin. Ucapan selamat turut berdatangan dari finalis yang lain. Tuffa pun naik ke panggung untuk menerima penghargaan. Demikian sekilas suasana pengumuman dan penyerahan hadiah dalam rangka Workshop/Penjurian Final Lomba Menulis Cerita (LMC) untuk Siswa SD/MI dan SMP/MTs Tingkat Nasional Tahun 2015 yang diselenggarakan oleh Dikdas Kemendikbud pada Kamis (12/11/2015).

Lomba Menulis Cerita Tingkat SD/MI dan SMP/MTs Tahun 2015 merupakan sebuah kompetisi menulis yang diselenggarakan oleh Ditjen Dikdasmen untuk menyalurkan potensi, bakat, minat, dan kreativitas serta mengukur tingkat kemampuan siswa SD/MI dan SMP/MTs dalam menulis cerita. Kegiatan ini dimulai sejak tahun 2011.

Pada LMC tahun ini, jumlah naskah yang masuk ke meja panitia berjumlah 3.045 naskah. Terdiri dari 1.002 naskah LMC SD/MI dan 2.043 naskah LMC SMP/MTs. Seleksi tahap I dilakukan pada awal September 2015. Dewan juri merekomendasikan 78 naskah SD/MI dan 75 naskah SMP/MTs. Seleksi tahap II dilakukan pada Oktober 2015. Dewan juri menetapkan sepuluh naskah terbaik masing-masing kategori untuk dibawa dalam penjurian final. Para finalis berasal dari 19 kabupaten/kota di 10 provinsi se-Indonesia.

Seluruh finalis diundang untuk mengikuti workshop/penjurian final pada 10-13 November 2015. Kegiatan tersebut diadakan untuk mendapatkan gambaran tentang latar belakang pesan yang ingin disampaikan siswa melalui naskah yang ditulisnya. Pada tahap ini para finalis lomba dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan tulisannya baik dari segi teknik penulisan, bahasa, maupun unsur intrinsik yang dapat membangun karya sastra tersebut.

“Jajaran Dewan Juri LMC benar-benar luar biasa. Ada sastrawan senior Indonesia, Taufik Ismail. Ada Joni Ariadinata, seorang penulis yang telah melanglang buana di dunia sastra dan nonsastra. Ada pula sastrawan dan dosen. Mereka semua adalah orang-orang yang ahli di bidangnya, khususnya bidang sastra dan kepenulisan,” kata Ustadzah Hilmia Wardani, S.Pd selaku guru pendamping.

Ada kisah menarik yang tersebunyi di balik kemenangan ananda Tuffahati. Usai menerima surat pengumuman sebagai finalis dari Ditjen Dikdasmen, ia mendapatkan pembinaan intensif dari Tim Pembina Kelas Peminatan Karya Tulis.  Pembinaan tersebut mencakup tata cara presentasi, latihan tanya-jawab, pelatihan body language, dan lain-lain.

“Saya sangat bersyukur kepada Allah SWT karena bisa meraih prestasi di kompetisi ini. Kemenangan ini bukanlah akhir bagi langkah saya untuk mewujudkan mimpi saya menjadi penulis. Justru hal ini bisa membuat saya semakin terpacu untuk berkarya dan meraih juara. Tidak lupa saya sampaikan terima kasih kepada ustadz/ustadzah atas do’a dan bimbingannya sehingga saya bisa sampai di tahap ini,” kata Tuffa optimis saat ditemui usai penyerahan piala. Sebagai peringkat-5, ia berhak mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 4.000.000, sertifikat, dan trofi penghargaan. (hil/wpp)

Share this post