Sabet Medali Emas, Santri Thursina IIBS Ciptakan Hand Sanitizer dari Limbah Beras

Kelompok santri dari Thursina International Islamic Boarding School meraih medali emas dalam ajang International Applied Science Project Olympiad (i2ASPO) yang diselenggarakan di Institut Sepuluh November (ITS) pada 19-22 Desember 2023.

Kelompok yang terdiri dari Kafi Muhammad, Alif Al Ghozali, Faris Arfa Ramadhan, Farik Wirata Vemil, dan Ahmad Hakan Firastian berhasil menciptakan terobosan luar biasa dalam penelitian mereka. Selain meraih medali emas atas inovasi dan hasil penelitian yang dilakukan.

Penelitian ini bermula dari keprihatinan yang meningkat terhadap pemborosan makanan, khususnya di lingkungan kafetaria sekolah asrama. Fokus utama penelitian ini adalah limbah beras yang cukup signifikan di kafetaria, yang kemudian diolah untuk dijadikan gel hand sanitizer. “Kami rasa gel hand sanitizer ini sudah menjadi keperluan yang perlu ada disetiap saat, agar tangan tetap bersih sehingga menghindari adanya kuman dan bakteri yang masuk,” jelas Kafi Muhammad, salah satu peserta tim. 

   


Dengan pandemi COVID-19 yang masih berlangsung, pentingnya kebersihan tangan semakin meningkat. Oleh karena itu, penggunaan sisa beras yang difermentasi untuk dijadikan etanol, merupakan langkah inovatif untuk menciptakan hand sanitizer. Proses distilasi pada beras yang telah difermentasi menghasilkan etanol yang menjadi dasar pembuatan hand sanitizer. Ditambahkan isopropil alkohol untuk mencapai volume yang diinginkan.

Hasilnya adalah hand sanitizer yang memiliki rentang pH antara 7,6 hingga 7,9, meskipun sedikit berdeviasi dari konsentrasi etanol optimal. Meski begitu, umpan balik pengguna tetap positif, menekankan kenyamanan dan kecocokannya.

“Penelitian ini tidak hanya mengatasi masalah pemborosan makanan, tetapi juga menghasilkan produk yang praktis dalam menghadapi pandemi dan perhatian terhadap lingkungan,” ungkapnya lagi.  

Santri Thursina International Islamic Boarding School telah membuktikan bahwa inovasi mereka tidak hanya memberikan solusi, tetapi juga mendapatkan pengakuan di tingkat internasional. (lil)

Share this post