Siapkan Kader Ulama Negarawan, Thursina IIBS Kenalkan MUI Lebih Dekat

Mengusung tema “Mengenal Lebih Dekat Majelis Ulama Indonesia (MUI)”, Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) mengadakan webinar bagi santri (05/03). Webinar ini menghadirkan Dr. (c). Muhammad Rahman, Lc., M.A., Pengurus Pusat Dakwah dan Perbaikan Akhlak Bangsa (PDPAB) MUI Pusat. Diadakan secara daring, webinar ini diikuti oleh seluruh santri Jurusan Ulama. Melalui webinar ini, santri tidak hanya diajak untuk mengenal program apa saja yang diusung oleh MUI, tetapi juga visi dan misi apa saja yang diusung oleh MUI.

Mengawali materi, Ustadz Rahman menjelaskan bahwa kelahiran MUI 36 tahun silam merupakan hasil inisiasi yang melibatkan berbagai unsur penting negeri, mulai dari pemerintahan, ulama, serta tokoh umat Islam. Setidaknya terdapat perwakilan ulama dari 26 provinsi, 10 orang ulama dari unsur Ormas Islam tingkat pusat, 4 orang ulama dari Dinas Rohani Islam TNI dan Polri, serta 13 tokoh cendekiawan muslim perorangan. Karenanya, MUI memegang peranan penting sebagai penasehat tertinggi di bidang keagamaan.

“MUI menjadi wadah musyawarah dan silaturahmi para ulama seluruh Indonesia untuk mewujudkan ukhuwah Islamiyah. Sekaligus menjadi perwakilan umat Islam Indonesia di pertemuan - pertemuan ulama internasional,” jelasnya.

   

Lebih lanjut, Ustadz Rahman mengungkapkan bahwa peran utama MUI adalah untuk menyatukan, memberdayakan, menjaga, dan melindungi umat Islam. Mengingat beragamnya kelompok dan organisasi masyarakat Islam yang ada di Indonesia, MUI menjalankan tugas untuk memberikan arahan-arahan dan pertimbangan atas perbedaan yang muncul diantara masyarakat. Keberadaan bidang PDB merupakan salah satu cara yang ditempuh MUI untuk mewujudkan visi dan misi itu.

“Ada banyak misi yang ingin MUI capai, salah satu yang paling penting adalah bagaimana MUI dapat melaksanakan dakwah Islam, amar ma'ruf nahi munkar dalam mengembangkan akhlak karimah agar terwujud masyarakat berkualitas dalam berbagai aspek kehidupan,” tuturnya.

Berkaitan dengan bidang PDB, Ustadz Rahman menyebutkan bahwa program utama bidang ini adalah bagaimana MUI dapat berkontribusi memperbaiki akhlak bangsa. Karenanya MUI melakukan kolaborasi pentahelix yang melibatkan akademisi, pemerintah, pengusaha, komunitas, dan media. Hal itu agar program yang dijalankan dapat lebih efektif dan efisien. Selain itu, keberadaan ulama sebagai pemimpin dan panutan di tengah masyarakat, juga menjadi aspek yang harus dimaksimalkan guna menanamkan dan memupuk aqidah Islamiyah di masyarakat.

   

“Pada prosesnya kami berusaha memaksimalkan segala media baik media massa atau media sosial,” ungkap ustadz Rahman.

Mengakhiri sesi webinar, Ustadz Rahman berpesan agar santri Thursina IIBS nantinya dapat menjadi ulama yang negarawan. Artinya ulama yang memiliki peran di masyarakat dan bermanfaat bagi umat dan negara. “Ulama tidak hanya menjadi menteri agama atau pengasuh pesantren, tetapi kalian juga bisa menjadi ulama sekaligus menteri sesuai dengan keilmuan, profesi, dan cita-cita kalian masing-masing,” tutup Ustadz Rahman.

Kepala Jurusan Ulama, Ustadzah Nunun Zainun, Lc., M.Ag., Ph.D mengungkapkan bahwa melalui webinar ini Thursina ingin menambah wawasan keislaman, bahwa Indonesia memiliki dewan ulama atau dewan mufti selaku penasehat tertinggi di bidang agama. “Harapannya santri tidak hanya mengenal sejarah, latar belakang, dan program-program MUI, tetapi agar santri juga bisa memiliki cita-cita tinggi untuk bisa bermanfaat bagi umat,” pungkasnya. (nai/lil)

Share this post