Tazkia IIBS Malang Gives Spiritual Experiences and Applicable Study Through Rituals of Hajj

"Labbaika Allahumma labbaika, labbaika la syarikalaka labbaika, innal hamda wan nikmata laka  wal mulka la syarika laka", Seruan Talbiah terucap dari para Santri Tazkia IIBS Malang. Dalam rangka memberikan praktek yang sesungguhnya serta pengalaman spiritual pada santri, Tazkia International Islamic Boarding School (IIBS) Malang adakan manasik haji. Dengan diikuti seluruh santri kelas IX, manasik haji dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu pada Sabtu (2&9/09) di kampus putra dan putri.  

Koordinator manasik haji, Ustadz Ramedhan M. Pdi menyatakan,  manasik haji ini merupakan cara Tazkia IIBS untuk memberikan praktek secara langsung pada santri. Sebelumnya, seluruh santri kelas IX sudah diberikan teori terkait haji dan umroh. Menurutnya, dengan adanya praktek langsung dapat memberikan pemahaman yang lebih pada setiap santri. Manasik haji dilakukan lengkap dengan berbagai komponen pendukung. Seperti miniatur ka'bah, miniatur hijr Ismail, miniatur maqam Ibrahim dan lainnya. "Kami sengaja membuat semuanya mirip dengan aslinya agar santri yang mengikuti manasik ini lebih paham, " jelas Ustadz Ramedhan saat ditemui disela-sela manasik kemarin. 

Manasik yang dilakukan lengkap diberikan. Pada kali ini, santri Tazkia IIBS diberikan contoh Haji Tamathu' atau haji yang mendahulukan umroh sebelum haji. Langkah-langkah yang diberikan lengkap mulai dari memakai kain ihram, melakukan miqat, shalat dibelakang maqam Ibrahim, minum air Zamzam, sa'i hingga tahalul. Pada pelaksanaan haji, dilakukan juga simulasi melempar jumroh ula, wustha, dan aqabah. 

Selain kesatuan antara teori dan praktek haji diutamakan, ada juga target lainnya yang dibidik. Ustadz Ramedhan menjelaskan, dengan adanya manasik haji yang hampir mendekati aslinya ini diharapkan santri bertambah motivasinya untuk berangkat ke tanah suci.  Ia juga menuturkan, sebelum seseorang menuju ke tanah suci harus ada persiapan sebelumnya. Manasik haji ini paling tidak dapat memberikan semangat yang lebih pada santri. "Ketika semangatnya sudah tumbuh, maka akan ada keinginan, jika keinginannya sudah kuat maka akan ada usaha mencapai ke tanah suci, " ungkap Ustadz Ramedhan. 

 

Sebelum melakukan manasik haji, lanjut Ustadz Ramedhan, selalu ditekankan bahwa dalam melaksanakan manasik harus benar-benar dihayati setiap bacaannya, selain itu juga harus dinikmati setiap proses dari manasik haji itu agar keinginan untuk menuju tanah suci semakin dekat.

Kedepannya, Tazkia IIBS Malang merencanakan akan melatih manasik haji di sekolah lainnya. Hal ini dilakukan sebagai dakwah Tazkia IIBS ke masyarakat luas. "Dari segi instruktur dan fasilitas insyaallah mampu untuk mengedukasi masyarakat luas tentang manasik haji ini, " pungkasnya. (lil)

YouTube Video

Share this post